Aku menemukan tempat baru
Aku menemukan suasana baru
Aku menemukan kalian
Kalian dengan karakter yang unik
Kalian dengan karakter yang berbeda
dan Kalian dengan karakter yang terkadang sulit ditebak
Seiring berjalannya waktu, bergulirnya detik, menit, jam bahkan bergantinya hari,
aku mulai mendalami sosok kalian.
Aku bahagia bersama kalian
Aku bisa menjadi pribadi yang memang "inilah aku" tanpa ada yang ku tutup-tutupi
Canda tawa selalu menyelimuti hari-hariku, terlebih ketika kita duduk bersama membuat suatu lingkaran.
Yaaa kalian adalah lingkaranku.
Terkadang perbedaan karakter yang aku temui pada kalian, membuat aku sering berkata "ahh aku pusing dengan sifat kalian"
Terkadang pula aku merasa kesal bahkan emosi pun terluap jika sebuah karakter yang berbeda-beda ditemukan dalam satu lingkaran dan setiap pribadinya memegang teguh karakter tersebut. "aku sebal, aku lelah dengan kalian"
Tapi dibalik itu semua aku menemukan sosok yang berbeda. Tenang... itu hanya ucapan dimulut saja, sejatinya aku sangat menyayangi kalian yang sudah masuk ke dalam lingkaran hidupku dan membuat sesuatu yang berbeda dihariku.
Aku sempat bertanya pada Tuhan, pertanyaan itu sering aku selipkan dalam doa ku. "Tuhan, kenapa aku harus bertemu dengan sosok-sosok pribadi dengan karakter yang berbeda??" Memang, aku sadar. Tuhan tidak mungkin menjawab langsung pertanyaan itu. Tapi pasti kita semua tahu. Tuhan akan selalu menjawab setiap pertanyaan hamba-Nya dengan cara yang terkadang tidak disadari oleh hamba-Nya.
Hampir 2 tahun aku bersama lingkaran tersebut. Hampir 2 tahun pula aku merasakan getirya emosi yang terkadang meluap melihat tingkah dan perilaku pribadi-pribadi yang ada dilingkaran tersebut.
Sampai suatu hari, aku diberikan jawaban oleh Tuhan, lewat kejadian-kejadian kecil yang aku sendiri kurang sadari.
Aku baru menyadari itu ketika salah seorang temanku yang berbeda tempat atau diluar lingkaran ini mencurahkan isi hatinya mengenai hubungannya dengan rekan sejawatnya, yang ternyata temannya ini telah membuat ia kecewa, padahal temanku ini telah setia memberikan porsi atau respon sepenuhnya untuk rekan sejawatnya itu.
Ya.. sebelumnya aku ingin menceritakan bahwa akupun juga berteman dengan orang tersebut (rekan sejawat) dan sampai saat ini hubunganku dengan dia (yang telah mengecewakan) berjalan baik-baik saja, meskipun bisa dibilang aku dan dia hanya sebatas teman "kenal".
Mengapa hanya sebatas teman kenal?? Percaya ataupun tidak, aku adalah tipe orang yang sedikit bisa membaca karakter orang dari awal pertemuan. Selang 2 bahkan 4 kali aku bertemu dengan rekan sejawat itupun, aku sudah memahami bagaimana sosok dia. Alhasil aku memilih untuk memberikan porsi kedekatan yang tidak terlalu penuh. Itulah sebabnya aku dan dia bisa disebut dengan "teman sebatas kenal". Yang penting bagiku, hubungan ku akan baik-baik saja meskipun intensitas komunikasiku kurang dengan dia, karena entah mengapa aku tahu jika intensitasku bersama dia meningkat, pasti akupun mengalami hal yang sama dengan temanku itu.
Sikapku yang seperti ini, bukan untuk menunjukan bahwa aku adalah sosok pribadi yang pemilih. Aku bisa berteman dengan siapa saja, Aku bisa berteman dengan karakter yang bermacam-macam. Tapi yang ingin aku garis bawahi, Porsi kedekatan atau hubungan pada setiap orang lah yang dibedakan.
Dari kejadian tersebut aku bisa memahami beberapa hal.
Tuhan menciptakan hamba-Nya dengan karakter yang berbeda-beda, itu bukan tanpa maksud.
Tuhan menciptakan itu semua, semata-mata agar kita para hamba-Nya bisa saling belajar dan menghargai satu sama lain.
Aku memiliki karakter yang seperti ini, Kamu memiliki karakter yang seperti itu. Kita memang beda, tapi bagaimana kita menyikapi perbedaan karakter tersebut dengan dewasa.
Adanya perdebadaan karakter yang sering ku temui dihidupku saat ini, membuat aku bisa belajar, bagaimana cara menghadapi orang-orang.
Seperti yang kita ketahui sendiri.
Beda kepala, Beda pula karakternya.
Beda kepala, Beda pula pola pikir dan cara pandangnya.
Dan terakhir, Beda kepala, Beda pula cara memberi porsi unuk menghadapi orang-orang tersebut.
Aku belajar banyak hal dari perbedaan karakter yang sering aku temui, terutama di lingkaran dan tempat baruku ini.
Aku belajar banyak hal dari kalian, pribadi-pribadi keras kepalanya, pribadi yang lembut dIsertai dengan humor yang menggelitiknya.
Aku belajar bagaimana supaya aku bisa memahami kalian.
Aku belajar bagaimana aku menjalin hubungan harmonis dengan kalian, meskipun aku tau terkadang itu sulit karena kita berbeda.
Tapi aku yakin, perbedaan yang Tuhan ciptakan pada setiap hamba-Nya bukan tanpa maksud, melainkan ada makna dibalik itu semua.
Sesuai dengan apa yang pepatah katakan, bahwa...
Terimakasih lingkaranku. Terimakasih atas perbedaan itu. Bantu aku untuk terus belajar dan selalu bisa memahami arti dari sebuah Perbedaan.
Risna Tri Muharommah
Aku menemukan suasana baru
Aku menemukan kalian
Kalian dengan karakter yang unik
Kalian dengan karakter yang berbeda
dan Kalian dengan karakter yang terkadang sulit ditebak
Seiring berjalannya waktu, bergulirnya detik, menit, jam bahkan bergantinya hari,
aku mulai mendalami sosok kalian.
Aku bahagia bersama kalian
Aku bisa menjadi pribadi yang memang "inilah aku" tanpa ada yang ku tutup-tutupi
Canda tawa selalu menyelimuti hari-hariku, terlebih ketika kita duduk bersama membuat suatu lingkaran.
Yaaa kalian adalah lingkaranku.
Terkadang perbedaan karakter yang aku temui pada kalian, membuat aku sering berkata "ahh aku pusing dengan sifat kalian"
Terkadang pula aku merasa kesal bahkan emosi pun terluap jika sebuah karakter yang berbeda-beda ditemukan dalam satu lingkaran dan setiap pribadinya memegang teguh karakter tersebut. "aku sebal, aku lelah dengan kalian"
Tapi dibalik itu semua aku menemukan sosok yang berbeda. Tenang... itu hanya ucapan dimulut saja, sejatinya aku sangat menyayangi kalian yang sudah masuk ke dalam lingkaran hidupku dan membuat sesuatu yang berbeda dihariku.
Aku sempat bertanya pada Tuhan, pertanyaan itu sering aku selipkan dalam doa ku. "Tuhan, kenapa aku harus bertemu dengan sosok-sosok pribadi dengan karakter yang berbeda??" Memang, aku sadar. Tuhan tidak mungkin menjawab langsung pertanyaan itu. Tapi pasti kita semua tahu. Tuhan akan selalu menjawab setiap pertanyaan hamba-Nya dengan cara yang terkadang tidak disadari oleh hamba-Nya.
Hampir 2 tahun aku bersama lingkaran tersebut. Hampir 2 tahun pula aku merasakan getirya emosi yang terkadang meluap melihat tingkah dan perilaku pribadi-pribadi yang ada dilingkaran tersebut.
Sampai suatu hari, aku diberikan jawaban oleh Tuhan, lewat kejadian-kejadian kecil yang aku sendiri kurang sadari.
Aku baru menyadari itu ketika salah seorang temanku yang berbeda tempat atau diluar lingkaran ini mencurahkan isi hatinya mengenai hubungannya dengan rekan sejawatnya, yang ternyata temannya ini telah membuat ia kecewa, padahal temanku ini telah setia memberikan porsi atau respon sepenuhnya untuk rekan sejawatnya itu.
Ya.. sebelumnya aku ingin menceritakan bahwa akupun juga berteman dengan orang tersebut (rekan sejawat) dan sampai saat ini hubunganku dengan dia (yang telah mengecewakan) berjalan baik-baik saja, meskipun bisa dibilang aku dan dia hanya sebatas teman "kenal".
Mengapa hanya sebatas teman kenal?? Percaya ataupun tidak, aku adalah tipe orang yang sedikit bisa membaca karakter orang dari awal pertemuan. Selang 2 bahkan 4 kali aku bertemu dengan rekan sejawat itupun, aku sudah memahami bagaimana sosok dia. Alhasil aku memilih untuk memberikan porsi kedekatan yang tidak terlalu penuh. Itulah sebabnya aku dan dia bisa disebut dengan "teman sebatas kenal". Yang penting bagiku, hubungan ku akan baik-baik saja meskipun intensitas komunikasiku kurang dengan dia, karena entah mengapa aku tahu jika intensitasku bersama dia meningkat, pasti akupun mengalami hal yang sama dengan temanku itu.
Sikapku yang seperti ini, bukan untuk menunjukan bahwa aku adalah sosok pribadi yang pemilih. Aku bisa berteman dengan siapa saja, Aku bisa berteman dengan karakter yang bermacam-macam. Tapi yang ingin aku garis bawahi, Porsi kedekatan atau hubungan pada setiap orang lah yang dibedakan.
Dari kejadian tersebut aku bisa memahami beberapa hal.
Tuhan menciptakan hamba-Nya dengan karakter yang berbeda-beda, itu bukan tanpa maksud.
Tuhan menciptakan itu semua, semata-mata agar kita para hamba-Nya bisa saling belajar dan menghargai satu sama lain.
Aku memiliki karakter yang seperti ini, Kamu memiliki karakter yang seperti itu. Kita memang beda, tapi bagaimana kita menyikapi perbedaan karakter tersebut dengan dewasa.
Adanya perdebadaan karakter yang sering ku temui dihidupku saat ini, membuat aku bisa belajar, bagaimana cara menghadapi orang-orang.
Seperti yang kita ketahui sendiri.
Beda kepala, Beda pula karakternya.
Beda kepala, Beda pula pola pikir dan cara pandangnya.
Dan terakhir, Beda kepala, Beda pula cara memberi porsi unuk menghadapi orang-orang tersebut.
Aku belajar banyak hal dari perbedaan karakter yang sering aku temui, terutama di lingkaran dan tempat baruku ini.
Aku belajar banyak hal dari kalian, pribadi-pribadi keras kepalanya, pribadi yang lembut dIsertai dengan humor yang menggelitiknya.
Aku belajar bagaimana supaya aku bisa memahami kalian.
Aku belajar bagaimana aku menjalin hubungan harmonis dengan kalian, meskipun aku tau terkadang itu sulit karena kita berbeda.
Tapi aku yakin, perbedaan yang Tuhan ciptakan pada setiap hamba-Nya bukan tanpa maksud, melainkan ada makna dibalik itu semua.
Sesuai dengan apa yang pepatah katakan, bahwa...
"Perbedaan itu Indah"
Terimakasih lingkaranku. Terimakasih atas perbedaan itu. Bantu aku untuk terus belajar dan selalu bisa memahami arti dari sebuah Perbedaan.
Risna Tri Muharommah
Komentar
Posting Komentar