Aku akhiri semua ini, semua hal yang akupun tak tahu kapan pernah dimulai.
Aku selesaikan semua ini, rasa ini, selayaknya lantunan melodi dan lirik yang membawaku pada akhir lagu yang sering kunyanyikan.
Entah harus seberapa banyak lagi tetesan air yang setia menyusuri pipiku ketika aku mengingatmu, ketika aku merindukanmu, ketika aku terus mendambakan mu dengan sadarnya aku, bahwa kamu pun tak melakukan hal yg sama seperti apa yg aku lakukan untukmu.
Aku merindukanmu, Kamu tidak
Aku memikirkanmu, Kamu tidak
Aku menyanyangimu, Kamu tidak
Dan terakhir
Aku mencintaimu, jawabanya pun masih sama. KAMU TIDAK.
Aku rasa semua hal dalam hidup akan menemukan titik akhir. Dari dulu hingga sekarang, kita memang sering berjalan bersamaan, beriringan, dan saling memberikan senyuman, tapi tidak semua yg berjalan bersamaan dan beriringan, juga memiliki satu tujuan, bukan??
Tadinya aku menulis cerita hidup untuk diriku sendiri, bahwa pada akhirnya nanti, kamu adalah tujuanku, dan kita akan capai suatu tujuan lagi secara bersamaan. Tapi, aku terlalu egois memikirkan jalan cerita yang kubuat sendiri, terlalu lupa bahwa ada tangan Tuhan yg menetukan kembali jalan cerita hidupku kelak.
Ku kira, kini sudah saatnya aku berhenti berjalan tanpamu, percuma aku selalu berjalan bersamamu, jika orang yg jalan disamping ku sulit terlihat, semu dan tidak ingin menjadi nyata untuk diriku sendiri.
Aku tahu, Aku mencintaimu
Aku sadar, Aku menyanyangimu
Dan aku yakin, kamu tak pernah tahu dan tak pernah sadar bahwa aku merasakan rasa itu.
Aku sudahi semuanya, ku serahkan pada Tuhan, hingga Tuhan mengizinkan untuk mempersatukan tangan ku dan tanganmu, hatiku dan hatimu. Hanya ada aku dan kamu. Itupun kuterima atas izin Tuhan.
Tertanda
Yang selalu mendambakanmu Semu, dan Berharap Menjadi Nyata...
Aku selesaikan semua ini, rasa ini, selayaknya lantunan melodi dan lirik yang membawaku pada akhir lagu yang sering kunyanyikan.
Entah harus seberapa banyak lagi tetesan air yang setia menyusuri pipiku ketika aku mengingatmu, ketika aku merindukanmu, ketika aku terus mendambakan mu dengan sadarnya aku, bahwa kamu pun tak melakukan hal yg sama seperti apa yg aku lakukan untukmu.
Aku merindukanmu, Kamu tidak
Aku memikirkanmu, Kamu tidak
Aku menyanyangimu, Kamu tidak
Dan terakhir
Aku mencintaimu, jawabanya pun masih sama. KAMU TIDAK.
Aku rasa semua hal dalam hidup akan menemukan titik akhir. Dari dulu hingga sekarang, kita memang sering berjalan bersamaan, beriringan, dan saling memberikan senyuman, tapi tidak semua yg berjalan bersamaan dan beriringan, juga memiliki satu tujuan, bukan??
Tadinya aku menulis cerita hidup untuk diriku sendiri, bahwa pada akhirnya nanti, kamu adalah tujuanku, dan kita akan capai suatu tujuan lagi secara bersamaan. Tapi, aku terlalu egois memikirkan jalan cerita yang kubuat sendiri, terlalu lupa bahwa ada tangan Tuhan yg menetukan kembali jalan cerita hidupku kelak.
Ku kira, kini sudah saatnya aku berhenti berjalan tanpamu, percuma aku selalu berjalan bersamamu, jika orang yg jalan disamping ku sulit terlihat, semu dan tidak ingin menjadi nyata untuk diriku sendiri.
Aku tahu, Aku mencintaimu
Aku sadar, Aku menyanyangimu
Dan aku yakin, kamu tak pernah tahu dan tak pernah sadar bahwa aku merasakan rasa itu.
Aku sudahi semuanya, ku serahkan pada Tuhan, hingga Tuhan mengizinkan untuk mempersatukan tangan ku dan tanganmu, hatiku dan hatimu. Hanya ada aku dan kamu. Itupun kuterima atas izin Tuhan.
Tertanda
Yang selalu mendambakanmu Semu, dan Berharap Menjadi Nyata...
Komentar
Posting Komentar