Jatuh lagi, dan harus jatuh.
Jatuh saat aku tau yang sebenarnya alasanmu meninggalakanku.
Berhari-hari aku tetep menunggu kamu,
Padahal kamu sudah berusaha meminta aku pergi.
Aku salah,
Aku salah karena tetep berdiam diri dan membisu
Berharap kamu akan menoleh kembali ke arahku disaat kamu sudah lari dari diriku.
Aku tetap berdiam diri.
Sekiranya kamu kembali, aku akan sapa kamu dengan senyuman hangatku.
Aku mendoakanmu
Aku terus mendoakanmu
Aku memohon petunjuk pada Tuhan, untuk diberikan jalan terbaik antara aku dan kamu.
Ya..
Hari ini terjawab sudah
Kamu pergi karena memilih dengan orang lain disana.
Kamu pergi buka karena alasan yg kamu utarakan padaku.
Kamu pergi karena memang kamu ingin pergi dan tidak ingin bersamaku.
Tepat dititik ini aku bercerita,
Aku seraya menyalahkan diriku sendiri terus menerus.
Mengapa aku tetap berdiam diri menunggumu?
Mengapa aku tidak lari ke arah lain padahal kamu pun sudah lari?
Mengapa aku tidak mencari dan menemukan kebahagiaanku sendiri seperti kamu mencari dan menemukan kebahagiaanmu juga?
Aku kesal dengan diriku.
Tapi aku sadar, aku harus berdamai dengan hatiku terlebih dulu.
Aku harus maafkan diriku terlebih dulu.
Tak apa...
Tak apa jika saat ini aku ingin menangis sekencang-kencangnya.
Tak apa jika saat ini aku menyalahkan diriku sejadi-jadinya.
Salahkah itu?
Aku yakin tidak.
Karena ku sadar, aku perlu meluapkan itu semua.
Tapi yg menjadi salah, adalah ketika aku terhanyut akan hal itu lebih lama.
Dan tenang, aku berusaha untuk tidak hanyut. Aku bisa bangkit dengan kakiku yg kuat ini.
Kamu yang disana..
Berbahagialah dengan Ia yang menjadi pilihanmu.
Maafkan aku karena pernah singgah di hari -harimu.
Maafkan aku karena pernah mengganggu mu setiap malam.
Sekarang, saatnya kamu membahagiakan seseorang yang menjadi pilihanmu.
Kamu sudah jauh berlari
Aku masih terdiam berdiri
Tapi saat tulisan ini ku akhiri
Maka Akupun akan sudahi kisah ini.
Terimakasih atas sepenggal memorimu bersamaku.
Love
- @chisharisna
Komentar
Posting Komentar