Kamu kemana?
Kamu dimana?
Kamu sedang apa?
Itu semua pertanyaan yang selalu berkutat dikepalaku sampai saat ini, saat aku sedang menuliskan cerita ini.
Sebegitu rindu nya aku terhadapmu, tapi aku tidak bisa melakukan apapun.
Kamu pergi begitu saja, tanpa mengucapkan "selamat tinggal" kepadaku.
Kamu pergi begitu saja, tanpa menjelaskan kepadaku apa maksudmu secara nyata.
Kamu pergi begitu saja, tanpa membalas ucapanku, tanpa meresponku, tanpa memberikan satu kalimatpun untuk menenangkanku.
Aku marah kah? Tidak
Aku hanya rindu dan masih bertanya - tanya terhadapmu.
Aku terlalu bahagia di awal ketika aku bisa menemukan sesorang yang bisa mengimbangi ku, bisa berbagi denganku, meskipun tentang kepahitan sekalipun.
Aku bisa jujur secara gamblang kepadamu, tanpa ada rasa takut yang ku sembunyikan.
Tapi ternyata, ketakutan ku terhadap 'KITA' memang jauh lebih besar dari apapun. hingga akhirnya semua pun terjadi, Kamu pergi...
Kamu berucap saat ini kamu sedang dalam penyembuhan lukamu.
Kamu ingat? Aku pernah bercerita juga ke kamu, bahwa hatiku masih rentan. Hal itu sama, akupun masih dalam penyembuhan luka ku.
Kamu bilang, kamu sedang tidak berencana menemukan seseorang yang serius. Lalu aku berpikir, apakah aku ingin sesuatu yang serius denganmu? Tidak. lebih tepatnya Belum.
Aku tau, kamu masih dalam proses penyembuhan lukamu, kamu masih rentan akan kisah cinta kembali. lalu aku akan apa? Aku hanya akan ada disampingmu, menemanimu, sampai luka itu sembuh.
Apakah aku bermaksud untuk menjadi obat penyembuh lukamu? Tidak, karena kamu harus tau, luka mu - luka ku hanya akan sembuh dengan keikhlasan serta rasa maaf kita dengan masa lalu.
Dan aku sedang melakukan itu.
Apa kamu juga melakukan hal yang sama?
Apa aku salah jika hanya ingin berada disampingmu? menemanimu, mendukungmu dan berbagi banyak kisah lagi denganmu? Masih banyak hal yang ingin ku bagi denganmu. Bahkan aku belum sempat menjawab beberapa pertanyaan yang kamu ajukan kepadaku dan kamu minta supaya aku Keep jawaban itu sampai nanti kita bertemu.
Lucu ya, belum sempat ku jawab semuanya, tapi kamu sudah pergi.
atau memang kamu tidak meninginkan itu?
atau memang kamu meninginkan yang lain, bukan diriku?
(Teruslah aku bertanya-tanya dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab sampai saat ini)
Saat ini, aku hanya teringat dirimu, kenapa kamu seperti ini. tidak mengajakku berbicara sebelum kamu pergi. kamu pergi dengan keputusanmu sendiri.
Lalu aku bisa apa? Diam, ya hanya diam.
hingga akhirnya mungkin aku melupakanmu.
Komentar
Posting Komentar