Chisharisna's Daily

Yeay, akhrnya bisa nulis lagi tentang pengalaman jalan-jalanku. Udah beberapa kali, tulisanku berbau dengan hati dan perasaan aja, ya maklum ya, lagi proses. hihi   Aku mau sharing pengalaman jalan-jalanku akhir tahun lalu bersama teman petualang, kalau mau travelling tapi enggak banyak ribet, paling cocok sama dia. Yap, dia adalah Nana! Aku dan Nana. Travel mate! Nah, udah aku share sedikit foto cetarku sama travelmate ku. Penasaran gak itu dimana? Kalau penasaran, tetep baca terus ya sampe habiiiisss.   Aku pergi ke Bali cuma berdua aja, bermodalkan niat dan persiapan waktu yang gak banyak, alias gak banyak rencana ini itu. Waktu itu kita pergi sekitar bulan September. Persiapannya cuma beberapa hari yaitu langsung pesan Tiket PP Pesawat dan Booking Hotel yang mau di inapin. (Saran : Kalau mau pergi udah tentuin tanggal, ada baiknya langsung dibeli aja Tiket transport dan Akomodasi, selain biar lebih murah, juga biar PASTI JALAN dan insyallah gak ada drama ini itu bua

Aku salah Maaf aku sudah menjahit harapanku sendiri Kemudian tanpa sadar aku menjahit luka ku sendiri Aku salah Salah mengira Salah menduga Ya aku salah Maaf untuk hal ini, aku salah terhadap ini semua. Aku akan tata kembali hatiku, ini urusanku, ini bagianku, ini salahku, jadi aku akan pulihkan sendiri Maaf aku telah berlebihan akan hal tsb Maaf karena dugaanku hanya dugaan Maaf karena aku terlalu berasumsi Maaf karena aku terlalu percaya diri Maaf karena aku terlalu menerka Maafkan dirimu juga Risna Maafkan Selalu ingat, jangan menyudutkan dirimu sendiri. Kamu Berharga ❤️ Terima Kasih Aku akan kembali utuh :)

Baru kali ini aku merasakan yang berbeda. Sangatttt berbeda. Aku mengenalmu bukan baru Aku mengenalmu bukan sehari Justru aku mengenalmu hampir 10 tahun lamanya. Lama ya ternyata.. tapi kita tidak pernah mengatakan apapun tentang hati kita. Entah ini tentang apa yang kurasa sendiri, atau memang kamu merasanya juga. Disamping itu semua, terima kasih telah mempercayakan aku untuk menjadi tempatmu bercerita. Bahkan bercerita tentang hal terpenting dalam hidupmu. Ya... Tentang Mimpimu :) Kamu tahu, salah satu kriteria pria yang ku doakan?? Salah satunya adalah, Pria yg mampu menentukan arah hidupnya ke depan, Pria yang mampu memiliki mimpi dan berusaha mewujudkannya dan Pria yang berpikiran ribuan langkah untuk masa depannya. Dan luar biasanya, itu semua ada di Kamu :) Kamu bilang kamu menceritakan tentang mimpimu sejak masa kita sekolah dulu. Jujur aku merasa lupa. Memangnya kamu pernah cerita?? Yang ku ingat, kamu pernah menceritakan kepadaku disela-sela kamu mencuri waktu untuk bercerit

Kadang merasa lucu dengan proses hidup ini, apalagi kalau ini tentang cinta. Yang dulunya sangat dekat, bisa jadi saat ini bertegur sapa pun enggan. Yang dulunya saling berbagi banyak hal, bisa jadi saat ini hanya diam seribu bahasa mencoba menjalani hidupnya masing-masing. Kadang memang selucu itu. Ya.. memang semua punya ceritanya masing-masing. Aku ingat, setiap kali cerita cintaku dimulai, semuanya diawali dengan tanpa sengaja. Tidak sengaja saling memulai, saling mengirim pesan, saling berbagi sampai akhirnya merasa saling memiliki. Tapi, semua punya ceritanya masing-masing, di waktunya akan ada yang namanya saling mengakhiri jua. Kadang mengakhiri tidak semudah memulai, apalagi jika memilih untuk mengakhiri semuanya dengan baik. Berat, sangat berat. Ditambah jika diingat bagaimana awalnya diri ini memulai semuanya. Semua waktu yg telah di lewati dengannya, itu adalah sebuah ceritaku. Sampai akhirnya aku dan kamu selesai, maka cerita tentangmu di hidupku akan ikut selesai. Dan ten

Teruntuk Pasangan Hidupku kelak, Tulisan ini untukmu Disaat tulisan ini ku buat, mungkin aku dan kamu belum bertemu, tapi percayalah, perlahan aku sudah mulai mendoakanmu. Aku mulai mendoakan hal baik tentang dirimu, Aku mulai mendoakan setiap harapanku yang semoga bisa terbentuk dengan baik didirimu Bukan, ini bukan harapan egois untuk kebaikanku semata saja, tapi harapanku untuk dirimu yang pastinya akan memperkuat dirimu didalam kehidupan ini. Ada yang bilang, bahwa pasanganmu adalah cerminan dirimu. Saat ini aku belum yakin 100% akan hal itu, tapi ku rasa Aku sudah mulai meng-imani hal tersebut. Aku yakin, dengan aku berdoa tentang dirimu, tangan Tuhan kemudian akan bekerja untuk mempersiapkan dirimu menjadi versi terbaikmu sampai akhirnya kita bertemu. Tenang, ketika Tuhan membantu membentuk dirimu, aku yakin Tuhan juga membantu membentuk diriku, mempersiapkan diriku, karena aku pun ingin melakukan itu. Semoga kamu juga ya :) Teruntuk Pasangan Hidupku, Aku selalu b